fungsi segel plastik adalah untuk menjaga kualitas isi produk. Padahal penggunaan segel plastik sebenarnya belum tentu menambah keamanan apapun terhadap produk, karena biasanya tutup kemasan botol telah dilengkapi cincin pengaman (tamper evident band) serta kunci pengaman di antara tutup dan cincin. Namun, banyak produk masih menggunakan segel plastik karena semata-mata ingin menambah jaminan rasa aman bagi konsumennya.
Setiap perusahaan pasti mengutamakan keamanan konsumen. Hal ini juga diatur dalam peraturan No.27/2017 dan No.20/2019 tentang regulasi kemasan pangan yang dibuat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa perusahaan juga menerapkan standar keamanan kemasan internasional, termasuk menghindari penggunaan polyvinyl chloride (PVC – jenis material yang biasanya digunakan untuk membuat segel plastik) karena berbahaya jika digunakan dalam kemasan makanan dan terjadi kontak langsung dengan manusia.
Pada tahun 2019 lalu, Pemerintah Thailand telah melarang penggunaan segel plastik pada kemasan botol. Larangan ini diumumkan bersamaan dengan pelarangan pemakaian kantong plastik sekali pakai dan plastik oxo-biodegradable (terurai karena bereaksi terhadap panas dan oksigen sehingga plastik pecah menjadi molekul kecil yang bisa diurai oleh mikroorganisme menjadi CO2, H2O, dan biomassa).
Namun, penggunaan plastik telah menimbulkan permasalahan global. Perusahaan di seluruh dunia pun harus mengambil berbagai langkah dan inovasi untuk kemasan mereka. Bagi industri air minum dalam kemasan misalnya, bisa mengambil langkah kecil dengan meniadakan segel plastik yang membungkus tutup botol.
Sebagai gantinya, perusahaan yang telah menghapus penggunaan segel plastik, mencari alternatif sistem keamanan lain untuk jaminan keamanan tambahan bagi konsumen. Di antaranya menambahkan kode ganda di tutup dan badan botol, kode QR, atau desain kunci unik di cincin pengaman untuk mencegah pemalsuan isi kemasan.
Oleh karena itu, menjadi konsumen yang lebih cermat dan bertanggung jawab. Baik dalam memilih produk yang ramah lingkungan, terus mendorong perusahaan-perusahaan agar tidak berhenti berinovasi demi kepentingan kita bersama.